Kelistrikan
juga dapat ditemukan dalam tubuh manusia yaitu pada sel saraf. Mengapa kita dapat merasakan sakit ketika
dicubit? Rasa sakit tersebut muncul karena kulit kita menerima rangsangan
berupa cubitan. Rangsangan ini kemudian diubah oleh sel saraf dalam kulit
menjadi impuls. Kajian khusus mepelajari tentang aliran impuls pada tubuh
manusia disebut Biolistrik. Sitem saraf terdiri atas sel-sel
saraf yang berfungsi untuk menerima, mengolah dan mengirim rangsangan yang
diterima panca indera. Perhatikan
gambar di bawah ini. Gambar 1. Struktur sel saraf Tabel
1. Bagian sel saraf dan fungsinya
Bagaimana
cara sel saraf menghantarkan impuls? Perhatikan
gambar 2 Ilustrasi Muatan Listrik pada sel saraf. Gambar 2. Ilustrasi muatan listrik pada sel
saraf Gambar 3. Impuls Listrik pada Saraf Manusia Penjelasan gambar : a.
Neurotransmitter adalah senyawa kimiawi dalam
tubuh yang bertugas untuk menyampaikan impuls antara satu sel saraf (neuron) ke sel saraf
target. b.
Bagian luar dan dalam sel saraf
mengandung muatan listrik yang berbeda. c.
Bagian luar membran sel saraf
mengadung ion positif (Na+) d.
Bagian dalam membran sel saraf
mengandung ion negative (Cl-)
dan
ion positif (K+) e.
Perubahan potensial ini disebut
potensial aksi f.
Pada saat potensial istirahat
(tidak mendapat impuls), saluran ion natrium dan kalium tertutup. g.
Apabila terdapat impuls yang
mendepolarisasi membran, saluran natrium akan membuka sehingga Na+ akan berdifusi masuk ke sel. h.
Apa bila jumlah Na+ di
dalam sel telah mencapai ambang batas, saluran natrium akan menutup dan
memengaruhi membukanya saluran kalium. Keadaan ini akan menghentikan difusi Na+
dan berlangsung lairan K+ keluar
sel. i.
Aliran K+ akan
berlangsung hingga potensial Kembali normal ke potensial istirahat. Perubahan
potensial listrik ini dapat dideteksi dengan voltmeter. j.
Saat melalui akson, impuls
mengalami perambatan disepanjang akson. Potensial aksi tersebut dapat
berlangsung disepanjang akson yang tidak diselubungi selaput myielin yaitu
bagian Nodus Ranvier. Hal ini karena membrane akson pada nodus ranvier bersentuhan
dengan cairan ekstraseluler sehingga
memungkinkan terjadinya aliran ion. Perambatan aliran listrik berjalan dari
satu nodus ke nodus selanjutnya. Perambatan antarnodus tersebut terjadi melalui
loncatan listrik. Mekanisme perambatan arus listrik terjadi melalui
depolarisasi. k.
Saat aliran Na+ masuk
terjadi depolarisasi dan saat aliran k+ keluar terjadi repolarisasi.
Keadaan tersebut akan menciptakan arus listrik mendepolarisasi wilayah membrane
akson di depannya sehingga akan menyebabkan terjadinya potensial aksi di
depannya. Proses tersebut akan berulang di sepanjang akson. Wilayan akson yang
mengalami depolarisasi hanyalah wilayah di depannya, sedangkan wilayah
sebelumnya tidak akan mengalami deoplarisasi lagi. |